SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA

MENGINGAT NASIHAT KH. HASAN TENTANG SUMPAH PEMUDA

Dalam sebuah pidato di Gedung Parlemen Senayan, Kiai Hasan Abdullah Sahal selaku pimpinan Pondok Modern Gontor pernah menyampaikan bahwasanya ikrar sumpah pemuda merupakan sebuah lafal yang diucapkan dalam setiap hari. Beliau menyebut dalam setiap shalat seorang muslim selalu membaca:

“Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin”

Secara bahasa artinya adalah Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah.

Lafal tersebut ternyata menjadi ikrar sakti, yang diucapkan sebanyak lima kali dalam setiap hari. Sebuah peneguhan semangat dan pengingat bahwa hidup dan mati hanya milik llahi.

Sehingga bila ditarik dengan ikrar sumpah pemuda yang terjadi pada hampir seabad lalu, atau tepatnya pada 28 Oktober 1928 ada benang merah kesamaan yaitu ikrar setia kepada Allah SWT. Sumpah pemuda sendiri terdiri dari tiga pasal:

“Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.”

“Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.”

“Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”

Tiga pasal sumpah itu diikrarkan oleh para pemuda dari berbagai golongan. Mereka semua bersatu rela melepas pemikiran primordial mereka demi tanah, bangsa dan bahasa Indonesia. Sebuah pemikiran brilian di kala penjajah mash kuat mencengkeram di bumi nusantara.

Oleh karenanya spirit tersebut harus dirawat hingga saat ini. Spirit anti penjajah dan menjajah, spirit anti kebodohan dan pembodohan.

Semuanya harus tetap dipegang hingga saat ini.

Setelah semua isi tiga butir sumpah dipahami dan diyakini dalam hati maka tersisa evaluasi agar praktik berjalan setiap hari. Meski sumpah itu tercetus dalam jangan puluhan tahun silam. Namun praktiknya masih relevan hingga kini. Ditambah lagi ada banyak isu permasalahan yang bisa menjadi riak-riak pemecah persatuan kebangsaan.

Di akhir nasthat, Kial Hasan juga selalu berucap, “Bila kamu tidak bisa lebih balk dari saya, lebih baik kamu tidak usah lahir dan saya tidak usah mati.”. Kalimat singkat yang menjadi pengingat bahwa pemuda harus selalu lebih baik dari para generasi sebelumnya.

Salam Sumpah Pemuda!

 

Sharing is caring

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *